Meramal bukanlah trdisi
pelaku Kaweruh Jendra Hayuningrat


Dan
juga jika kami mengetahui apa yang akan terjadi dan memberitahukannya kepada
orang-orang, lalu bayangkan saja apa yang akan dilakukan oleh pemerintah.
Mereka akan mengangkat saya menjadi anggota BIN/BAIS (CIA-nya Indonesia). Dan
saya takkan pernah bisa datang ke Puri Kepatihan atau Puri Khayangan lagi, karena saya akan menjadi sangat sibuk.
Kerjanya hanya meramal peristiwa apa yang akan terjadi, kapan bom akan meledak,
atau siapa yang menjadi teroris atau siapa yang bukan teroris. Dan setiap hari
saya tayang di Metro TV TV ONE. Apalagi jika saya bisa "terbang"
seperti apa yang sudah saya katakan sebelumnya, Pesta miss universe di Bali akan
segera tiba, dan saya akan senantiasa berada di sana di setiap saat, mengikuti penampilan
gadis-gadis cantik. Dan itu akan menjadi sangat tidak adil karena saya mencuri
kesempatan dari orang lain. Jadi, percayalah kami tidak melakukan hal-hal tsb.

Karena
itu ada hari yang paling penting dalam seminggu bagi mereka. Jadi, mereka akan
mendatangi saya dua atau tiga hari sebelumnya. Dan mereka akan bertanya,
"Begini, anda kan seorang para guru lantaran Jendra pertapa. Anda pasti
sudah menjalani meditasi yang mendalam, jadi anda bisa menolong kami. Bisakah
anda memberi kami angka-angkanya?" Dan kadang-kadang mereka akan datang
dan memperlihatkan semua bilur-bilur di tangan mereka untuk menunjukkan bahwa
mereka adalah orang-orang yang sangat miskin. Dan mereka akan berkata,
"Oh, anda benar-benar tidak memiliki rasa iba, jika anda tidak
memberitahukan kami angka-angkanya." Kadang-kadang saya berpikir untuk
bilang, "Baiklah, selama kalian membagikan saya 10 persen !"
Tetapi
tentu saja kami tidak bisa melakukan hal-hal seperti itu. Dan pada akhirnya
saya hanya berkata kepada mereka, "Tidak, saya tidak bisa
mengatakannya." Namun mereka mencoba mengelabui saya. Mereka mulai
bertanya kepada saya pertanyaan-pertanyaan seperti, "Berapa lama anda akan
tinggal di sini?" Saya bilang saya tidak tahu. "Kapan anda akan
pergi?" Dan saya katakan, sekitar dua atau tiga hari lagi. Setelah itu
saya mengetahui bahwa ketika saya bilang “saya tidak tahu”, itu artinya kode
alam nilainya = 0 (nol), dua atau tiga hari artinya 5 (lima), dua tambah tiga.
Jadi, sebagian besar penduduk desa membeli 50 (limapuluh). Dan bagi orang-orang
Besuki yang bermain lotere ilegal (Togel) ini, dua angka terakhir adalah angka
lotere yang sebenarnya. Itulah yang mereka beli.
Dan
ternyata angka 50 pun keluar. Saya mengetahui hal itu karena keesokan harinya,
kepala desa bersama dengan beberapa orang warganya datang mengunjungi saya, dan
mereka berkata, "Semua penduduk desa sangat senang dengan anda. Anda
adalah seorang para guru lantaran Jendra yang hebat. Tolonglah anda tinggal di
sini selama-lamanya." Itulah yang mereka katakan. Jadi saya pun harus
segera angkat kaki dari sana, karena itu bukanlah alasan untuk tinggal dengan para
guru lantaran Jendra, yakni hanya untuk menjadi kaya. Akhirnya saya dan lek Mul
alias mbah Junawi mengakhiri bertapa dan pulang ke Mayang Jember.