Oleh Budi Siswanto
Dalam Kawruh Jendra Hayuningrat,
ada piwulang mengenai hari baik dan hari kurang baik, hari buruk bahkan amat
buruk. Lebih-lebih apabila digunakan untuk pindah tempat tinggal (rumah) atau
boyongan omah. Pindahan tempat tinggal berbeda dengan pindahan tempat kost
(tinggal untuk sementara) atau “tetirah, tirah”.
Setiap keluarga yang akan pindah
rumah, oleh kawruh Jendra Hayuningrat disarankan memilih hari baik bagi
keluarga tersebut, yang sangat berguna bagi kelangsungan kebahagiaan dan
kelestarian kemakmurannya, dalam menapaki hidup berrumah tangganya. Oleh karena
itu kawruh Jendra Hayuningrat mengajarkan “petungan Jawa” atau perhitungan
nilai (neptu) hari dan “pasaran”. Nilai (neptu) hari dan pasaran secara
konvensional dan umum di tetapkan sebagai berikut :
A. Secara Umum
Hari Neptu Pasaran Neptu
Akhad 5 Kliwon 8
Senen 4 Legi 5
Selasa 3 Pahing 9
Rabu 7 Pon 7
Kamis 8 Wage 4
Jumat 6
Setu/ Sabtu 9
Adapun larangan atau pantangan arah pindahan rumah / tempat
tinggal (boyongan ngalih omah). Pada umumnya disarankan untuk menghitung jumlah
neptu hari dan pasaran saat akan melakukan boyongan omah terlebih dahulu.
Mengenai ketentuan secara umum “boyongan ngalih omah”
ditetapkan sebagai berikut:
Jumlah Neptu Dilarang ke arah Jumlah Neptu Dilarang ke arah
7 Barat
8 Utara
9 Timur
10 Selatan
11 Timur 12 Barat
13 Utara 14 Selatan
15 Barat 16 Selatan
17 Barat 18 Utara
Contoh : hari
Selasa (3) dan Wage (4); hari selasa Wage neptunya 3 + 4 = 7, pada hari
tersebut diharapkan tidak berpindah (dilangarang) bagi mereka yang akan boyong rumah
menuju ke arah barat.
B. Secara Kawruh
Jendra Hayuningrat
Cara menghitung dan memilih hari yang baik untuk pindah
rumah menurut Kawruh Jendra Hayuningrat sedikit berbeda dengan perhitungan
secara umum. Mengingat Siswa Jendra
adalah priyayi yang akan memegang Kraton (secara Roh tedhak Ratu), maka dalam
hal boyong omah menggunakan perhitungan neptu hari dan pasaran sebagai berikut:
Hari Neptu Pasaran Neptu
Jumat 1 Kliwon 1
Sabtu
2 Legi 2
Minggu 3 Pahing 3
Senin 4 Pon 4
Selasa 5 Wage 5
Rabu 6
Kamis
7
Cara menghitung neptu khusus ini sama halnya dengan
menghitung neptu secara umum, yaitu dengan jalan menjumlahkan kedua neptu,
antara Neptu Hari dan Neptu Pasaran yang akan dipakai sebagai saat pindahan
atau boyongan : misalkan rencana boyongan hari Jumat Kliwon. Jumaat = 1 dan
Kliwon = 1 jumlahnya adalah 2. Maka jumlah 2 (dua) inilah yang menjadi kunci
untuk menghitung dan mengetahui Baik atau Buruk-nya suatu Hari yang akan
dipakai untuk boyongan / pindah rumah.
Jika penjumlahan-nya menghasilkan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6 atau
kelipatannya, maka jika jatuh pada angka :
1. = PITUTUR, menemui banyak perkara
2. = DEMANG KANDHUWURAN, sakit-sakitan
3. = SATRIYA
PINAYUNGAN, selamat,dihargai dan dihormati orang banyak
4. = MANTRI SINAROJA,
ditresnani dan di senangi banyak orang
5. = MACAN KETAWANG, selalu cekcok dan banyak masalah
6. = NUJU PATI, mengalami banyak kedukaan dan kesengsaraan
Berarti hari Jumat Kliwon (contoh diatas) adalah hari yang
tidak baik untuk pindahan rumah, karena Jumat Kliwon jumlahnya 2, Jumlah
hitungan yang menghasilkan angka ururtan kedua adalah jatuh pada DEMANG
KANDHUWURAN, artinya : siapa saja yang hendak boyongan pada hari Jumat Kliwon
akan mengalami sakit-sakitan.
Apabila hasil penjumlahan menunjukan angka enam ke atas,
maka rotasi hitungan kembali ke angka 1.
Untuk memudahkan semua siswa Jendra yang akan membantu
mencarikan hari baik bagi orang yang hendak boyongan, berikut ini saya buatkan
daftar Neptu hari dan Neptu pasaran yang sudah dijumlahkan, seperti berikut ini
:
1. Jumat Kliwon
= 2, DEMANG KANDHUWURAN, tidak baik
2. Sabtu Legi = 4, MANTRI
SINAROJA, baik
3. Minggu Paing
= 6, NUJU PATI sangat tidak baik
4. Senin Pon = 8, DEMANG KANDHUWURAN, tidak baik
5. Selasa Wage = 10, MANTRI SINAROJA, baik
6. Rabu Kliwon = 7, PITUTUR, kurang baik
7. Kamis Legi = 9, SATRIA PINAYUNGAN sangat baik
8. Jumat Paing = 4, MANTRI SINAROJA, baik
9. Sabtu Pon = 6, NUJU PATI sangat tidak baik
10. Minggu Wage = 8, DEMANG KANDHUWURAN, tidak baik
11. Senin Kliwon = 5, MACAN KETAWANG, tidak baik
12. Selasa Legi = 7, PITUTUR, kurang baik
13. Rabu Paing = 9, SATRIYA PINAYUNGAN, sangat baik
14. Kamis Pon = 11, MACAN KETAWANG, tidak baik
15. Jumat
Wage =
6, NUJU PATI, sangat tidak baik
16. Sabtu Kliwon =
3, SATRIA PINAYUNGAN, sangat baik
17. Minggu Legi = 5, MACAN KETAWANG, tidak baik
18. Senin Paing = 7, PITUTUR, kurang baik
19. Selasa Pon = 9, SATRIA PINAYUNGAN, sangat baik
20. Rabu Wage = 11, MACAN KETAWANG, tidak baik
21. Kamis Kliwon =
8, DEMANG KANDHUWURAN, tidak baik
22. Jumat Legi = 3, SATRIA PINAYUNGAN, sangat baik
23. Sabtu Paing = 5, MACAN KETAWANG, tidak baik
24. Minggu Pon = 7, PITUTUR, kurang baik
25. Senin Wage = 9, SATRIA PINAYUNGAN, sangat baik
26. Selasa Kliwon
= 6, NUJU PATI, sangat tidak baik
27. Rabu Legi = 8, DEMANG KANDHUWURAN, tidak baik
28. Kamis Paing = 10, MANTRI SINAROJA, baik
29. Jumat Pon = 5, MACAN KETAWANG, tidak baik
30. Sabtu Wage = 7, PITUTUR, kurang baik
31. Minggu Kliwon = 4, MANTRI SINAROJA, baik
32. Senin Legi = 6, NUJU PATI, sangat tidak baik
33. Selasa Paing =
8, DEMANG KANDHUWURAN, tidak baik
34. Rabu Pon
= 10, MANTRI SINAROJA, baik
35. Kamis Wage = 12, NUJU PATI, sangat tidak baik
SAAT TATAL
Saat tatal adalah untuk memilih waktu yang baik dalam ijab
(mantu), pindah rumah, berpergian jauh, buka pondasi, buka toko baru atau usaha
baru atau apapun yang dianggap penting.
Ketentuan saat Tatal itu jatuh pada Pasaran (bukan pada
harinya) :
1. Pasaran legi : mulai jam 06.00 nasehet. mulai jam 08.24
Rejeki : mulai dari jam 10.48 selamat, mulai jam 13.12 pangkalan (halangan),
mulai jam 15.36 pacak wesi
2. Pasaran pahing : mulai jam 06.00 rejeki, jam 08.24
selamat, jam 10.48 pangkalan, jam 13.12 pacak wesi, jam 15.36 nasehat.
3. Pasaran pon : mulai jam 06.00 selamat, jam 08.24
pangkalan, jam 10.48 pacak wesi, jam 13.12 nasehat, jam 15.36 rejeki.
4. Pasaran wage mulai jam 06.00 pangkalan, jam 08.24 pacak
wesi, jam 13.12 nasehat jam 15.36 selamat.
5. Pasaran kliwon, mulai jam 06.00 pacak wesi, jam 08.24
nasehat, jam 10.48 rejeki, jam 13-12 selamat, jam 13.36 pangkalan.
Sangare Tanggal : Artinya tanggal Jawa yang dilarang untuk
digunakan kepentingan atau keperluan apapun pada bulan tersebut, seperti untuk
ijab (mantu), pindah rumah, berpergian jauh, buka pondasi, buka toko baru atau
usaha baru atau apapun hal-hal yang dianggap penting. Kalau dilanggar akan
mendatangkan musibah atau kegagalan dalam setiap usahanya, adapun tanggal
tersebut seperti berikut ini :
Suro ; 7, 17,27
Sapar ; 2, 12, 22
Mulud ;
3, 13, 23
Bakda mulud ; 5, 15,
25
Jumadil awal ; 6, 16,
26
Jumadil akhi ; 1, 11, 21
Rejeb ; 2, 12, 22
Ruwah ; 4, 14, 24
Pasa ; 5, 15, 25
Sawal ; 7, 17, 27
Dulkaidah ; 1, 11, 21
Besar ; 3, 13, 23
Daftar diatas adalah tanggal yang harus dihindari, misalkan
hari baik jatuh pada hari Kamis pahing sesuai contoh diatas, namun pada hari
itu bertepatan dengan tanggal larangan di bulan tersebut diatas, maka sebaiknya
dihindari.
Bulan Larangan Untuk
Pindah Rumah
Dalam menghitung pindahan, mengetahui keberadaan Naga Tahun
itu penting. Untuk menentukan arah masuk rumah atau tempat yang baru itu sudah
benar atau perlu ada perubahan arah masuknya. hal ini dapat diketahui melalui
kedudukan bulan pada tahun itu dengan posisi kiblat papatnya. Posisi Naga Tahun
adalah posisi dimana mulut naga sedang menganga, jika dilanggar maka orang yang
hendak boyongan akan mengalami sial, tidak beruntuk, sakit-sakitan dan bahkan
mati salah satu atau keduanya ( sandang-pangannya atau manusianya).
Inilah
posisi Naga Tahun itu :
Besar, Suro, Sapar : posisi Naga Tahun di Utara
Mulud, Bakda mulud, Jumadilawal : posisi Naga Tahun di Timur
Jumadilakir, Rejeb, Ruwah : posisi Naga Tahun di Selatan
Poso, Sawal , Dulkaidah (Selo) : posisi Naga Tahun di Barat
Bulan Jawa atau Sasi
Jawa
Berikut ini adalah daftar Bulan Baik / Tidak Baik Untuk
Pindah Rumah yang disarankan oleh Eyang Wongsodjono untuk pindahan rumah :
1. Sura =
tidak baik, selalu dirundung susah, sering kebakaran, cepat pindah lagi.
2. Sapar = baik, banyak bantuan ekonomi bahkan
datangnya-pun bisa bersama-an.
3. Mulud (Rabingulawal) = tidak baik, gampang sakit, bahkan
suami/istri bisa meninggal.
4. Bakdamulud (Rabingulakir) = baik, ekonomi lancar dan
selamat lahir & bathin.
5. Jumadilawal =
tidak baik, banyak fitnah, sakit-sakitan.
6. Jumadilakir =
kurang baik, sering dikunjungi keluarga karena sambang sakit.
7. Rejeb = baik dan bisa kaya raya.
8. Ruwah (Sakban) = agak baik, dihormati banyak orang dan bisa
makmur.
9. Pasa (Ramadlan) = baik, bisa kaya raya.
10. Sawal =
sangat tidak baik, bisa pindah jarak jauh, selalu bepergian, kebakaran.
11. Bulan Dulkaidah (Selo) = tidak baik, bertengkar dengan
keluarga atau saudara.
12. Bulan Besar = sangat baik, kaya hewan
peliharaan
Salam _/\_ Rahayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar