Tulisan Sebelumnya :
Bag 1 Hitungan Perjodohan/Pernikahan BerdasarkanWeton Jawa .
Bag 2 Hitungan Perjodohan/Pernikahan BerdasarkanWeton Jawa .
Konsultasi Spiritual : Klik disini
1. Bulan Suro : Bertengkar dan menemui kerusakan (sebaiknya jangan dipakai)
2. Bulan Sapar : kekurangan, banyak hutang (boleh dipakai sebab bisa diatasi)
3. Bulan Mulud : lemah, mati salah seorang (sebaiknya jangan dipakai)
4. Bulan Bakdamulud : diomongkan jelek (sebaiknya jangan dipakai)
5. Bulan Jumadilawal : sering kehilangan, punya musuh (boleh dipakai, diatasi)
6. Bulan Jumadilakhir : kaya raya dan banyak Emas dan Peraknya
7. Bulan Rejeb : banyak kawan dan senantiasa selamat
8. Bulan Ruwah : selamat
Hari Anggara Kasih adalah Selasa Kliwon, disebut hari angker sebab hari itu adalah permulaan masa wuku. Menurut adat Jawa malamnya (senin malam menghadap) anggara kasih orang bersemedi, mengumpulkna kekuatan batin untuk kesaktian dan kejayaan. Siang harinya (selasa kliwon) memelihara, membersihkan pusaka wesi aji, empu mulai membuat keris dan para Dalang menjemur wayang dan guru-guru Jendro membuat sastramantra untuk tugas-tugasnya. Biasanya disebut “sampar-wangke”
Bulan–bulan yang tidak ada hari Anggara Kasih-nya tidak digunakan atau mati dalam hitungan, dianggap mati bagi hajatan-hajatan lainnya dan apa saja yang diangggap penting dalam upacara adat Jawa .
1. dalam tahun Alib ada 2 bulan : Jumadilakhir dan besar
2. dalam tahun Ehe ada 2 bulan : Jumadilakhir dan Rajab
3. dalam tahun Jimawal ada 2 bulan : Suro dan rejeb
4. dalam tahun Je ada 1 bulan : Sapar
5. dalam tahun Dal ada 2 bulan : Sapar dan puasa
6. dalam tahun Be ada 2 bulan : Mulud dan Syawal
7. dalam tahun wawu ada 2 bulan : Bakdomulud dan Syawal
8. dalam tahun Jimakir ada 2 bulan : Jumadilawal dan Dulkaidkah
Saat tatal dibawah ini untuk memilih waktu yang baik untuk mantu juga untuk pindah rumah, berpergian jauh dan memulai apa saja yang dianggap penting.
Kerentuan saat itu jatuh pada pasaran (tidak pada harinya ) :
1. Pasaran legi :
2. Pasaran pahing :
3. pasaran pon :
4. pasaran wage :
5. pasaran kliwon:
Neptu dan hari pasaran dijumlahkan, kemudian dikurangi/dibuang enam-enam apabila tersisa:
1 = mati, (tidak baik) asalnya bumi (larangan Neptu 7, 13)
2 = jodoh (baik) asalnya jodoh dengan langit (sangat baik, neptu : 8, 14)
3 = selamat atau baik asalnya barat ( sangat baik, neptu : 9, 15)
4 = cerai atau tidak baik asalnya timur (larangan Neptu: 10, 16)
Bag 1 Hitungan Perjodohan/Pernikahan BerdasarkanWeton Jawa .
Bag 2 Hitungan Perjodohan/Pernikahan BerdasarkanWeton Jawa .
Konsultasi Spiritual : Klik disini
HARI-BAIK UNTUK MANTU DAN SAAT IJABAN PENGANTIN
(baik dan buruknya bulan Jawa untuk mantu)
(baik dan buruknya bulan Jawa untuk mantu)
Oleh Budi Siswanto
1. Bulan Suro : Bertengkar dan menemui kerusakan (sebaiknya jangan dipakai)
2. Bulan Sapar : kekurangan, banyak hutang (boleh dipakai sebab bisa diatasi)
3. Bulan Mulud : lemah, mati salah seorang (sebaiknya jangan dipakai)
4. Bulan Bakdamulud : diomongkan jelek (sebaiknya jangan dipakai)
5. Bulan Jumadilawal : sering kehilangan, punya musuh (boleh dipakai, diatasi)
6. Bulan Jumadilakhir : kaya raya dan banyak Emas dan Peraknya
7. Bulan Rejeb : banyak kawan dan senantiasa selamat
8. Bulan Ruwah : selamat
9. Bulan Pasa
: banyak
bencananya (sebaiknya jangan
dipakai)
10. Bulan Syawal : sedikit rejekinya,
banyak hutang (boleh dipakai, diatasi)
11. Bulan Dulkaidah : kekurangan, sakit-sakitan (sebaiknya jangan dipakai)
12. Bulan Besar : senang, bahagia dan selamat
11. Bulan Dulkaidah : kekurangan, sakit-sakitan (sebaiknya jangan dipakai)
12. Bulan Besar : senang, bahagia dan selamat
BULAN TANPA ANGGARA KASIH
Hari Anggara Kasih adalah Selasa Kliwon, disebut hari angker sebab hari itu adalah permulaan masa wuku. Menurut adat Jawa malamnya (senin malam menghadap) anggara kasih orang bersemedi, mengumpulkna kekuatan batin untuk kesaktian dan kejayaan. Siang harinya (selasa kliwon) memelihara, membersihkan pusaka wesi aji, empu mulai membuat keris dan para Dalang menjemur wayang dan guru-guru Jendro membuat sastramantra untuk tugas-tugasnya. Biasanya disebut “sampar-wangke”
Bulan–bulan yang tidak ada hari Anggara Kasih-nya tidak digunakan atau mati dalam hitungan, dianggap mati bagi hajatan-hajatan lainnya dan apa saja yang diangggap penting dalam upacara adat Jawa .
Bulan–bulan yang tidak ada hari Anggara Kasih-nya adalah
:
1. dalam tahun Alib ada 2 bulan : Jumadilakhir dan besar
2. dalam tahun Ehe ada 2 bulan : Jumadilakhir dan Rajab
4. dalam tahun Je ada 1 bulan : Sapar
5. dalam tahun Dal ada 2 bulan : Sapar dan puasa
6. dalam tahun Be ada 2 bulan : Mulud dan Syawal
7. dalam tahun wawu ada 2 bulan : Bakdomulud dan Syawal
8. dalam tahun Jimakir ada 2 bulan : Jumadilawal dan Dulkaidkah
SAAT TATAL
Saat tatal dibawah ini untuk memilih waktu yang baik untuk mantu juga untuk pindah rumah, berpergian jauh dan memulai apa saja yang dianggap penting.
Kerentuan saat itu jatuh pada pasaran (tidak pada harinya ) :
1. Pasaran legi :
mulai jam 06.00 nasehet.mulai jam 08.24 Rejeki : mulai jam
25.36 rejeki mulai dri jam 10 48 selamat, mulai jam 13.12 pangkalan atau
(halangan) mulai jam 15.36 pacak wesi
2. Pasaran pahing :
mulai jam 06.00 rejeki, jam 08.24 selamat, jam 10.48
pangkalan, jam 13.12 pacak wesi, jam 15.36 nasehat.
3. pasaran pon :
mulai jam 06.00 selamat, jam 08.24 pangkalan, jam 10.48 pacak
wesi, jam 13.12 nasehat, jam 15.36 rejeki
4. pasaran wage :
mulai jam 06.00 pangkalan, jam 08.24 pacak wesi, jam 13.12
nasehat jam 15.36 selamat.
5. pasaran kliwon:
mulai jam 06.00 pacak wesi, jam 08.24 nasehat, jam 10.48
rejeki, jam 13-12 selamat jam 13.36 pangkalan.
HARI
PASARAN UNTUK IJABAN ATAU PERKAWINAN
Neptu dan hari pasaran dijumlahkan, kemudian dikurangi/dibuang enam-enam apabila tersisa:
1 = mati, (tidak baik) asalnya bumi (larangan Neptu 7, 13)
2 = jodoh (baik) asalnya jodoh dengan langit (sangat baik, neptu : 8, 14)
3 = selamat atau baik asalnya barat ( sangat baik, neptu : 9, 15)
4 = cerai atau tidak baik asalnya timur (larangan Neptu: 10, 16)
5 = prihatin (tidak baik) asalnya
selatan (larangan Neptu : 1, 17)
6 = mati besan (tidak baik) asalnya
utara (larangan Neptu : 12, 18)
Sangaring Tanggal
Berdasarkan contoh diatas misalkan hari sudah
ditentukan senin pahing, maka yang harus dihindari adalah tanggal jawa saat
jatuhnya hari yang sudah ditentukan.
Berikut adalah daftar tanggal yang harus dihindari
;
Suro : 7, 17,27
Sapar : 2, 12, 22
Mulud :
3, 13, 23
Bakda mulud :
5, 15, 25
Jumadil awal :
6, 16, 26
Jumadil akhir :1,
11, 21
Rejeb : 2, 12, 22
Ruwah :
4, 14, 24
Pasa : 5, 15, 25
Sawal : 7, 17, 27
Dulkaidah :
1, 11, 21
Besar :
3, 13, 23
Itu adalah tanggal yang harus dihindari, misalkan
hari senin pahing sesuai contoh diatas pada tanggal dan bulan tersebut diatas,
maka sebaiknya dihindari untuk keperluan segala hal.
Lalu selain itu hendaknya jangan melakukan
pernikahan pada bulan suro. Lalu juga jangan melakukan pernikahan pada bulan
dimana orang tua anda dulu melakukan pernikahan. Misalkan orang tua anda dulu
menikah pada bulan Besar, maka hindari juga bulan tersebut.
Penutup
Bukan hanya perhitungan perjodohan, untuk usaha
perdagangan orang Jawa yang masih
percaya pada petung juga akan menggunakannya, baik untuk menentukan jenis
barang dagangan maupun tempat berdagang dan sebagainya. Petung tersebut didasarkan weton
(kelahiran dari yang bersangkutan) atau sipedagang.
Menurut Dosen Jurusan Sastra Daerah – Fakultas
Sastra UNS Drs. Usman Arif Mpd, peluang merupakan filsafat kosmosentris bahwa
manusia dan alam tidak dapat dipisahkan. Manusia merupakan bagian dari alam
semesta sehingga geraknya tidak dapat lepas dari gerak alam, sebagaimana waktu
dan arah mata angin.
Orang Jawa mempunyai
keyakinan bahwa saat dilahirkan manusia tidak sendirian karena disertai dengan
segala perlengkapannya. Perlengkapan itu merupakan sarana untuk bekal hidup
dikemudian hari, yaitu bakat dan jenis pekerjaan yang cocok. Di dalam ilmu
kejawen kelengkapan itu dapat dicari dengan petung hari lahir, pasaran, jam,
wuku tahun dan windu.
Menurut Drs Usman Mpd, petung bukan sekedar klenik atau
gugon tuhon melainkan merupakan hasil analisa dari orang-orang Jawa pada masanya. Hasil analisa itu ditulis dalam
bentuk primbon. Dengan petungan Jawa, orang dapat membuat suatu analisa tentang
anak yang baru lahir berdasarkan waktu kelahirannya. Misalnya anak akan
berhasil jika menjadi wartawan, guru spiritual atau sukses jika menjadi seorang
pedagang.
Salam _/|\_ Rahayu
Baca Tulisan Yang Lain :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar