Karakteristik HARI dan PASARAN
Menurut para sesepuh dan pinisepuh Kaweruh Jendra Hayuningrat, setiap Hari dan Pasaran memiliki karakteristik tersendiri yang dipercayai berpengaruh kepada baik dan buruknya segala hal yang akan dikerjakan saat hari dan pasaran itu.
Karakteristik Hari, Pasaran dan Neptu
Arti Watak Hari dan Pasaran :
Menurut para sesepuh dan pinisepuh Kaweruh Jendra Hayuningrat, setiap Hari dan Pasaran memiliki karakteristik tersendiri yang dipercayai berpengaruh kepada baik dan buruknya segala hal yang akan dikerjakan saat hari dan pasaran itu.
Karakteristik Hari, Pasaran dan Neptu
Arti Watak Hari dan Pasaran :
- Lakune geni gedhe : watak baik, menggambarkan sumber kekuatan
- Sri Kombang : watak baik, menggambarkan kemasyuran
- Sri Agung : watak baik, menggambarkan kemuliaan
- Gigis Wunu : watak kurang baik, menggambarkan kerugian
- Pathol : watak buruk, menggambarkan penyakit
- Peso : watak buruk, menggambarkan bahaya
Para sesepuh dan pinisepuh Kaweruh Jendra
Hayuningrat juga memakai karakteristik Hari dan Pasaran ini guna menentukan
hari untuk menurunkan ilmu spiritual kepada muridnya. Biasanya dicari hari yang
berkarakter baik atau memakai dasar hitungan neptu berjumlah 40. Jika dilihat
dari tabel diatas, JUMAT LEGI adalah saat yang terbaik, karena menggambarkan
sumber kekuatan (lakune geni gedhe). Itulah sebabnya masyarakat Jawa
Timur, lebih memuliakan JUMA’AT LEGI
untuk keperluan mencari ilmu spritual. Sedangkan orang Jawa tengah dan
Yogyakarta lebih memilih hari JUMAAT KLIWON. Selain memiliki karakteristik baik
yang menggambarkan Kemasyuran (Sri Kombang). Hari Jumat sesuai angka
neptu berada di Tengah (pancer). Sedangkan Pasaran letak Kliwon juga berada di
tengah (pancer). Maka Jumat Kliwon adalah lambang dari diri pribadi sebagai
Pancer. Sesungguhnya daya linuwih sejati memang bias dari pengenalan diri
pribadi. Ingsun Sejati, Sedulur Sejati, Guru Sejati dan Sukma Sejati semuanya
ada dalam diri manusia. Begitu pula dengan hari Selasa Kliwon atau hari Anggara
Kasih (Jawa Kuno) memiliki karakteristik yang baik, Sri Rahayu, melambangkan
kemuliaan. Namun biasanya ritual pada hari-hari tersebut tidak dijalani dalam
sehari saja, tetapi selama beberapa hari. Dengan memakai hitungan Neptu yang
memiliki makna keutamaan (daya lebih).
1 komentar:
Matur suwun atas penjelasanya.ini sangat berguna bagi kita2 orang jawa yg menjujung tinggi adat dan budaya jawa.
Posting Komentar